Kamis, 13 Juni 2013

Cerpen Cinta


 Cinta 24 jam


Malam ini aku duduk diam didepan rumah. Aku ingat kejadian seminggu yang lalu. Dimana aku sendiri nggak ngerti dan nggak percaya sama semua ini. Bagiku ini aneh dan sulit dicerna oleh pikiranku. Siang itu Angga datang kerumahku secara tiba-tiba.
“ permisi... “
Aku yang tadinya lagi nonton tivi tiba-tiba beranjak keluar. Dan yang aku lihat adalah Angga??
“ eeehh... iya Ngga... ada apa??? “
“ boleh nggak aku masuk?? “
“ oh... iya silahkan masuk... hehe maaf ya rumahnya jelek.. “
“ nggak apa-apa kok Fit.. gue kesini tadi mampir habis pulang dari rumah nenek.. hehe nggak ganggukan gue?? “
“ aaahh... loe ini biasa aja, semua temenku juga boleh kok maen kesini..!! “
Sejenak kami saling diam terpaku dalam pikiran masing-masing. Kami nggak tahu harus saling bicara apa dan membahas topik apa. Sekian menit berlalu aku bosen masak sepi begini. Akhinya aku memulai pembicaraan kami.
“ eh, tadi loe ngapaen kerumah nenek loe?? “
“ biasa kok Fit cuman berkunjung.. ada titipan dari orangtua buat nenek jadi kesana deh “
“ hehe... nggak ajak-ajak loe “
“ hehe.. gue pikir kau sibuk “
aku hanya tersenyum kecil mendengar jawaban si Angga. Kita tenggelam dalam keasyikkan handphone masing-masing. Aku nggak mau mulai pembicaraan lagi. Masak cewek terus yang mulai topik pembicaraan.
“ Fit.... “
“ iya apa Ngga?? “
“ gue mau ngomong sama loe tapi jangan kaget ea?? Ataupun marah “
“ eee... iya apaan Ngga?? “
“ AKU SUKA SAMA KAMU....... dari awal kita ketemu dirumah Indah dulu “
“ hahaha..... apaan sih loe Ngga, nggak lucu tauk bercandanya. Apa cobak yang loe suka dari gue?? “
“ sumpah Fit gue suka sama loe. Gue cinta pandangan pertama sama loe.... “
“ loe serius sama ucapan loe?? “
“ serius... dua rius malahan Fit. Tenang aja aku nggak maksa loe jawab sekarang!! Gue bakal nunggu jawaban loe besok “
Aku hanya terdiam dalam pikiranku yang bingung bercampur-campur kayak es campur. Diapun pamit pulang dan menatapku lekat-lekat. Menandakan dia berharap banget aku bilang IYA besok.
***
Sore harinya dia sms aku menanyakan apa aku sudah ada jawaban soal pernyataan cintanya. Sebenarnya aku sudah anggap dia sahabat sendiri. Aku juga nggak nyangka dia bakal suka sama aku. Sejak pandangan pertama lagi. Malamnya dia telepon awalnya aku nggak angkat aku masih ragu harus bicara apa. Tiga kali dia telepon akhirnya aku angkat juga.
“ halloo.... “
“ hy Fit... malam?? Maaf ya aku ganggu ya?? “
“ eeeee.... enggak kok, maaf tadi aku masih belajar “
“ iyaa... aku tahu kok, eh gimana jawabannya masalah tadi sore?? “
“ katanya besok jawabannya ?? “
“ hehehe... penasaran aja Fit mungkin aja loe udah nemuin jawabannya. Kalo sekarang ada jawabannya kan nggak apa lebih cepat lebih baik.....”
“ hemmmm... iya aku mau jadi pacarmu “
“ apa... apa... apa Fit nggak denger suaranya kecil banget “
“ AKU MAU JADI PACARMU “
aku teriak buat mantepin perkataanku. Tepat jam 21.00 aku nerima cintanya. Sampai kita ngobrol sampai malam dan kami terlelap dalam mimpi-mimpi indah kita masing-masing.
***
Paginya aku bingung apa bener keputusanku buat nerima cinta dia. Waktu keluar rumah aku kaget ternyata Angga udah ada didepan rumah. Akhinya kita berangkat bareng kesekolah. Bukan hal pertama aku berangkat bareng sama dia. So... nggak ada yang tahu kalo status kita sekarang pacaran. Kita emang nggak sekelas tapi kita sering nongkrong bareng-bareng dikantin waktu jam istirahat. Tapi sekarang aku beda, yang biasanya biasa seru-seruan sama teman-teman dan Angga. Sekarang agak kikuk kalo diinget status kita ini pacaran bukan sahabat lagi. Pelajar satu persatu aku lewati dengan sedikit melamun. Aku merasa aku lebih seneng bersahabat dari pada status pacaran. Bel pulang pun berbunyi, saat aku keluar didepan kelas Angga sudah menanti untuk mengajakku jalan-jalan cari makan.
Sepanjang perjalan aku mencoba menunjukkan aku seneng jalan-jalan bersama dia. Tetapi pikiranku nggak pada apa yang aku lakuin. Kita berjalan-jalan nyari makan, baju, sampai sore dan akhirnya kita pulang. Dia melihatkan seberapa sayangnya dia sama aku hari itu. Tapi hatiku nggak pernah ada buat dia. Aku cuman menganggap semua itu jalan-jalan antara sahabat bukan pacaran. Sesampainya aku dirumah aku langsung kekamar. Aku bicara pada diriku sendiri didepan kaca.
Fitri please... Kamu nggak pernah rasain sayang kedia, ngapain kamu ngasih harapan palsu sama dia. Hal itu hanya akan membuat dia sakit hati dan kamu bakal dibenci sama dia. Kamu harus jujur sama dia tentang perasaanmu yang nggak pernah kedia. Kamu sayang dia hanya sebatas sahabat nggak lebih dari itu.
***
Malam itu aku memberanikan diri buat telepon dia. Karena sejak pulang sekolah telepon dan smsnya nggak pernah aku tanggapi. Dengan hati sedikit ragu tapi aku harus jujur sama dia. Buat apa pacaran kalo hatiku bukan kepadanya. Buat apa ngasih harapan palsu kedia. Ok, aku pun memencet nomer dia dan mencoba ungkapi semua apa yang aku rasain.
“ hallow sayang....”
“ eeehhh... hallooww,, maaf tadi aku tidur dan ngerjain PR jadi nggak bisa angkat telepon dan bales sms kamu... “
“ eh iya nggak apa kok, sebenarnya aku pengen bicara sesuatu sama kamu.... “
“ aku juga pengen bicara sesuatu sama kamu, hemmm.... kamu mau bicara apa?? “
“ kamu duluan ajah yang bicara....!!! “
Ok, ini saatnya kamu bicara Fit. Jangan takut jangan ragu, kejujuran itu lebih penting walau dia akan benci kamu. Memilih dibenci dengan kejujuran dari pacar kebohongan.
“ aku... sebenernya... aku... “
“ kenapa sayang ?? kamu kenapa?? “
“ aku sebenernya nggak pernah mencintaimu. Aku menerimamu kemaren hanya karena aku takut kamu marah sama kamu. Aku menerimamu bukan dari hati. Malam ini aku jujur supaya kamu tau bahwa aku sebernya nggak sayang kamu. Maafin aku aku pasti buat kamu kecewa dan membenciku. Tapi aku jujur sma kamu sekarang dari pada aku harus jujur disaat kamu semakin berharap lebih padaku. Aku mintak maaf..... “
“ hahaha.... kenapa kita sama-sama punya pemikiran itu ya “
“ maksutnya apa? “
“ sebenernya aku juga mau bilang, ternyata sayangku kekamu bukan karena ingin menjadi pacar. Aku pikir-pikir setelah pulang nganterin kamu tadi rasanya aku nggak ngerasain sayang pacar kekamu tapi sayang kesahabat aku. Aku juga sebenernya kaget sama ucapanmu tadi tapi bener katamu.... kita bisanya hanya jadi sahabat bukan pacar “
“ so.... “
“ kita sahabatan aja ya?? Aku pikir buat apa kita pacaran kalo nggak karena cinta dan hati. Buat apa bohongi diri kita sendiri buat membahagiakan orang lain. Sahabat / pacaran bagi kita sama sajakan? Kita juga masih bisa deket satu sama lainnya. Iya nggak........... “
“ iya.. jadi kita sahabatan ?? “
“ IYA KITA SAHABATAN SAYANG... hahaha “
Malam ini aku dan Angga mutusin buat jadi sahabat selamanya nggak harus ada ikatan pacar kan buat kita biar bisa saling melengkapi? Tepat jam 21.00 kita sepakat putus, bagiku cinta 24 jam ini lucu dan bisa jadi cerita kita kelak nanti. Aku rasa sayang sahabat melebihi sayang sebagai pacar. Kamipun teleponan samapai larut malam dan akhirnya kita tidur tanpa ada perasaan bersalah satu sama lain.

“ AND ”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar